Dindikpora Brebes Pastikan Beberapa puluh Pelajar Tidak Bisa lolos SPMB Masih tetap Sekolah, Ini Jalan keluarnya
Brebes, – Menyikapi masalah akseptasi pelajar baru di Kecamatan Losari, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes bergerak cepat memberikan fasilitas jalan keluar untuk 32 pelajar SDN Prapag Kidul 03 yang gagal lolos penyeleksian Mekanisme Akseptasi Siswa Baru (SPMB) 2025 di SMP Negeri 3 Losari (ESTILO).
Cara ini diambil untuk pastikan hak pendidikan semua anak tercukupi tanpa kecuali.
Pada SPMB 2025 sekitar 32 dari 41 pelajar dari SDN Prapag Kidul 03 tidak diterima di SMP Negeri 3 Losari (ESTILO), walaupun sekolah itu adalah yang paling dekat dari rumah mereka. Peristiwa ini memunculkan rasa kekesalan dari orangtua pelajar.
Menyikapi hal itu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Brebes melangsungkan dialog maksudnya cari alternative peletakan pelajar yang masih belum memperoleh sekolah sekalian pastikan hak pendidikan mereka masih tetap tercukupi.
Dialog diadakan di SMPN 3 Losari pada Sabtu (5/7/2025) didatangi Kepala Dindikpora Brebes Caridah, Anggota DPRD Brebes dari fraksi Gerindra H. Muhaemin, Kepala SMPN 3 Losari Tribudi Hermanto dan perwakilan wali siswa dan ikut diundang tiga kepala sekolah swasta di Kecamatan Losari Utara, yaitu MTs Al-Ikhlas Limbangan, MTs Al-Jazuli Karangdempel, dan MTs Yanbu’ul Ulum Limbangan.
Selesai dialog, Kepala Disdikpora Brebes Caridah sampaikan tatap muka ini diadakan sebagai bentuk tanggung-jawab pemda lewat Dindikpora.
“Kami pahami kekesalan wali siswa yang anaknya tidak maju ke SMPN 3 Losari. Karena itu kami selekasnya mengkoordinasikan jalan keluar terbaik,” tegas Caridah.
Diterangkan Caridah, SMP Negeri 3 Losari cuma sediakan sembilan kelompok belajar (rombel) dengan kemampuan 36 pelajar per kelas. Paket ini tidak bisa ditambahkan karena telah terkunci dalam mekanisme Dapodik.
“Alhamdulillah, hasil dari dialog barusan, wali siswa tidak merasakan sedih kembali. Mereka setuju akan menyekolahkan anaknya di sekolah swasta paling dekat dan minta ada kemudahan pendanaan,” paparnya.
Untuk penuhi keinginan wali siswa, ungkapkan Caridah, faksinya akan memetakkan jumlah pelajar yang gagal lolos SPMB di SMPN 3 Losari dan bekerjasama dengan kepala sekolah swasta supaya memberi kemudahan ongkos pendidikan, bahkan juga sampai gratis.
“Tanggapan dari 3 kepala sekolah swasta yang datang juga positif,” jelasnya.
Caridah sampaikan pesan dari Bupati Brebes jika semua anak di Kabupaten Brebes yang tetap berumur sekolah wajib memperoleh pendidikan.
Saat disentil masalah ini terjadi tiap tahun, Caridah menerangkan jika limitasi paket di sekolah negeri ditujukan untuk meningkatkan sekolah swasta supaya memperoleh pelajar.
“Pemikirannya ialah tersedianya ruangan jumlah dan kelas guru,” tutup Caridah.
Satu diantara wali siswa, Anas Sobirin (35) mengatakan akan mengusahakan supaya anaknya masih tetap dapat bersekolah walau di swasta.
Dia mengharap Dindikpora Brebes menilai mekanisme akseptasi siswa baru, karena ketika registrasi SPMB tidak ada pernyataan terang ke wali siswa berkenaan paket dan lajur registrasi.
Sementara itu Wahidin, Kepala MTs Al-Ikhlas Limbangan Losari, mengatakan persiapan sekolahnya memuat 36 pelajar yang gagal lolos SPMB di SMP Negeri 3 Losari.
“Kami sudah siap buka sekelas khusus buat mereka supaya memperoleh pembimbingan yang maksimal,” katanya.
Dia mengutarakan, sekitar 26 pelajar sudah mendaftarkan secara langsung ke MTs Al-Ikhlas.
Menyikapi kekuatiran orangtua berkenaan ongkos pendidikan, Wahidin memperjelas, “Jangan terjerat asumsi jika sekolah swasta selalu mahal. Kami mempersiapkan berbagai ragam jalan keluar, dimulai dari beasiswa untuk pelajar berprestasi sampai sarana PIP (Program Indonesia Pandai) dari pemerintahan,” tegasnya
